BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Kabupaten ini berlokasikan berbatasan dengan kabupaten Cirebon di Sebelah
Tenggara, kemudian berbatasan dengan kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang
dan Kabupaten Subang di sebelah barat. Indramayu sendiri merupakan salah satu
kabupaten yang kaya akan sumber daya alam dan manusianya, disamping itu juga
Indramayu memiliki banyak ragam kebudayaan dan adatistiadat, salah satunya
yaitu “Upacara Mapag
Sri”.
Berkenan dengan kebudayaan,
Koenjoroningrat (2005:72) mengemukakan bahwa “Kebudayaan adalah seluruh sistem
gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar”.Begitu juga dengan
kebudayaan adat “Upacara Mapag
Sri” kebudayaan adat ini tidak serta
merta timbul tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, melainkan melalui proses
penciptaan masyarakat di lingkungan tersebut, yang di sebabkan oleh proses
belajar yang di ikuti dengan tindakan serta karya yang di hasilkan manusia
dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa kebudayaan merupakan
sesuatu hal yang berharga yang tercipta dari suatu sistem nilai-nilai luhur
yang berkembang dimasyarakat. Nilai-nilai luhur inilah yang dijadikan bahan
untuk menciptakan kebudayaan melalui suatu proses belajar. Disamping itu
masyarakat Indramayu juga memiliki nilai kebudayaan yang kuat. Hal ini dapat
terlihat dengan masih dipertahankannya adat-adat dan kegiatan lain yang
dipengaruhi oleh unsur budaya. Kebudayaan-kebudayaan Indramayu yang hingga saat ini masih menjadi bagian
masyarakat Indramayu antara lain Nadran, Upacara Adat Ngarot, Jaringan,
Ngunjung, Mapag Tamba, Mapag Sri dan Sedekah Bumi.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah disampaikan maka kami memunculkan beberapa masalah untuk
kami teliti. Diantaranya sebagai berikut :
1.
Apa yang
dimaksud dengan “Upacara Mapag Sri”?
2.
Apa tujuan dari
“Upacara Mapag Sri” itu?
3.
Dimana tempat
pelaksanaan “Upacara Mapag Sri”?
4.
Bagaimana
proses pelaksanaan “Upacara Mapag Sri”?
5.
Kapan
dilaksanakannya “Upacara Mapag Sri”?
6.
Siapakah
pihak-pihak yang terlibat dalam “Upacara Mapag Sri”?
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui budaya yang ada di Indramayu yaitu
Upacara Mapag Sri.
BAB II
PEMBAHASAN
Penduduk Kabupaten Indramayu merupakan campuran antara suku Sunda dan Jawa
sehingga budaya yang tumbuh dan berkembang merupakan bentuk implementasi
ekspresi masyarakat setempat dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa dan Sunda
sehingga bentuk kebudayaannya merupakan akulturasi dari kedua kebudayaan
tersebut. Salah satu kebudayaan Indrfamayu yaitu Upacara Mapag Sri. Mapag Sri
merupakan adat kesenian yang berkembang di Pulau Jawa. Mapag Sri Indramayu juga
masih dilaksanakan di Kabupaten Indramayu. Sehingga Mapag Dewi Sri menjadi
salah satu kesenian Kabupaten Indramayu.
Upacara
Mapag Sri, apabila dilihat dari bahasa
Sunda mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Sunda, mapag berarti
menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi
adalah panen.
B.
Maksud dan Tujuan Upacara
Upacara Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.
Upacara Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.
C.
Tempat Penyelenggaraan Upacara
Upacara Mapag Sri dilaksanakan di desa-desa yang memiliki areal pesawahan. Beberapa desa yang dimaksud di antaranya adalah: Desa Pasekan, Karanganyar ilir, Panyidangan Wetan, Rambatan, dan Panyidangan Kulon.
Di setiap desa yang memiliki areal sawah, upacara Mapag Sri dilaksanakan di sawah demplot. Sawah demplot adalah sawah percontohan yang dimiliki oleh siapa saja atau perorangan akan tetapi digarap bersama.
Upacara Mapag Sri dilaksanakan di desa-desa yang memiliki areal pesawahan. Beberapa desa yang dimaksud di antaranya adalah: Desa Pasekan, Karanganyar ilir, Panyidangan Wetan, Rambatan, dan Panyidangan Kulon.
Di setiap desa yang memiliki areal sawah, upacara Mapag Sri dilaksanakan di sawah demplot. Sawah demplot adalah sawah percontohan yang dimiliki oleh siapa saja atau perorangan akan tetapi digarap bersama.
Seandainya di suatu desa tidak ada
demplot, maka upacara Mapag Sri dilaksanakan di sawah yang letaknya strategis.
Strategis artinya lokasinya berada di pinggir jalan dan pematangnya luas.
Selain itu, hasil sawahnya baik.
D.
Proses Pelaksanaan Uacara Mapag Sri
Upacara Mapag Sri berlangsung setengah hari dari pagi
hingga siang hari. Urutan prosesinya sebagai berikut:
- Pukul 08.00 seluruh petani berkumpul. Acara dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh panitia dan pejabat yang berwenang.
- Prosesi intinya adalah: sesajen dibawa ke tempat padi yang iikat lalu disimpan di sekitar padi tersebut. Kemudian padi di doai oleh punduh. Padi tersebut kelah dijadikan bibit.
- Pemotongan padi, pertama dilakukan oleh punduh, dilanjutkan pejabat-pejabat terkait.
- Selanjutnya padi digendong, padi ini sebagai padi yang dikeramatkan lalu dibawa ke meja khusus.
- Doa bersama lalu ditutup dengan makan bersama.
- Pertunjukan wayang kulit dengan ceritera Pandawa Nyawah.
- Esok harinya para petani memanen di sawah masing-masing.
Makna yang Terkandung dalam Simbol Upacara
Angka 7 yang ditunjukkan pada jumlah macam bunga menggambarkan kalau dalam 1 minggu ada 7 hari yang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif.
- Pukul 08.00 seluruh petani berkumpul. Acara dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh panitia dan pejabat yang berwenang.
- Prosesi intinya adalah: sesajen dibawa ke tempat padi yang iikat lalu disimpan di sekitar padi tersebut. Kemudian padi di doai oleh punduh. Padi tersebut kelah dijadikan bibit.
- Pemotongan padi, pertama dilakukan oleh punduh, dilanjutkan pejabat-pejabat terkait.
- Selanjutnya padi digendong, padi ini sebagai padi yang dikeramatkan lalu dibawa ke meja khusus.
- Doa bersama lalu ditutup dengan makan bersama.
- Pertunjukan wayang kulit dengan ceritera Pandawa Nyawah.
- Esok harinya para petani memanen di sawah masing-masing.
Makna yang Terkandung dalam Simbol Upacara
Angka 7 yang ditunjukkan pada jumlah macam bunga menggambarkan kalau dalam 1 minggu ada 7 hari yang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif.
E.
Waktu Penyelenggaraan Upacara
Upacara Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, namun demikian belakangan ini Upacara Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan. Faktor-faktor yang dimaksud adalah: faktor keamanan yang tidak mendukung karena sering terjadi tawuran di salah satu desa di Kecamatan Sidang; faktor kedua adalah panan tidak serempak, faktor ketiga adalah panen kurang baik hasilnya sehingga tidak ada dana.
Upacara Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, namun demikian belakangan ini Upacara Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan. Faktor-faktor yang dimaksud adalah: faktor keamanan yang tidak mendukung karena sering terjadi tawuran di salah satu desa di Kecamatan Sidang; faktor kedua adalah panan tidak serempak, faktor ketiga adalah panen kurang baik hasilnya sehingga tidak ada dana.
F.
Pihak-pihak yang Terlibat Upacara
Pihak-pihak yang terlibat dalam upacara Mapag Sri adalah: kelompok tani, aparat desa, dan punduh. Punduh adalah orang yang dituakan atau ditokohkan di kalangan petani. Seorang punduh adalah orang yang menguasai masalah pertanian. Selain itu, ia juga mempunyai kemampuan dengan kekuatan supernatural.
Jabatan punduh tidak harus berlangsung turun temurun. Ini bisa terjadi kalau seorang punduh: pertama, tidak memiliki keturuan. Kedua, keturunannya perempuan semua. Ketiga, keturunannya tidak tinggal di tempat. Keempat, keturunannya dianggap tidak ada yang menguasai masalah pertanian.
Punduh yang sekarang (2004) merupakan keturunan dari punduh yang terdahulu. Keturunan yang terpilih sebagai punduh adalah yang menguasai masalah pertanian.
Pihak-pihak yang terlibat dalam upacara Mapag Sri adalah: kelompok tani, aparat desa, dan punduh. Punduh adalah orang yang dituakan atau ditokohkan di kalangan petani. Seorang punduh adalah orang yang menguasai masalah pertanian. Selain itu, ia juga mempunyai kemampuan dengan kekuatan supernatural.
Jabatan punduh tidak harus berlangsung turun temurun. Ini bisa terjadi kalau seorang punduh: pertama, tidak memiliki keturuan. Kedua, keturunannya perempuan semua. Ketiga, keturunannya tidak tinggal di tempat. Keempat, keturunannya dianggap tidak ada yang menguasai masalah pertanian.
Punduh yang sekarang (2004) merupakan keturunan dari punduh yang terdahulu. Keturunan yang terpilih sebagai punduh adalah yang menguasai masalah pertanian.
Dalam upacara Mapag Sri, punduh bertindak sebagai pemimpin upacara. Para petani dan aparat desa bertindak sebagai panitia. Sedangkan pihak aparat kecamatan dan dinas pertanian bertindak sebagai undangan.
Kalau seandainya tamu yang akan datang dari tingkat kabupaten, maka pihak aparat kecamatan juga terlibat sebagai panitian bersama-sama dengan para petani dan aparat desa. Kalau seandainya tamu yang akan diundang dari tingkat propinsi, maka pihak aparat kabupaten juga terlibat sebagai panitian bersama-sama dengan para petani, aparat desa, dan aparat kecamatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh
dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah :
1. Mapag Sri dilaksanakan
dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang
Mahaesa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.
2. Mapag Sri dilaksanakan
menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, Mapag Sri
tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan seperti faktor keamanan,
dan faktor buruknya hasil panen sehingga upacara ini tidak dapat dilaksanakan.
3. Upacara Mapag Sri dilaksanakan di
desa-desa yang memiliki areal pesawahan. Beberapa desa yang dimaksud di
antaranya adalah: Desa Pasekan, Karanganyar ilir, Panyidangan Wetan, Rambatan,
dan Panyidangan Kulon.
4. Pihak-pihak yang terlibat dalam
upacara Mapag Sri adalah: kelompok tani, aparat desa, dan punduh.
B.
Saran
Saran
dari kami untuk para pembaca adalah :
1.
Kepada Pemerintah, yaitu :
a.
Agar lebih meningkatkan dya tarik terhadap pelaksanaan
upacara adat Mapag Sri dalam rangka meningkatkan kepariwisataan sehingga adat
Mapag Sri ini bisa diketahui oleh seluruh Nusantara.
b.
Aparat desa juga harus lebih meningkatkan ketertiban pada
saat berlangsungnya upacara Mapag Sri sehingga tidak minimbulkan keributan demi
kenyamanan masyarakat, dengan melibatkan komponen keamanan yang ada seperti
kepolisian, TNI, dan aparat keamanan Desa.
2.
Kepada tokoh masyarakat, yaitu :
a.
Hendaknya dapat memberikan bimbingn bagi masyarakat dalam
melaksanakan tradisi upacara Mapag Sri yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
daerah.
b.
Khusus kepada tokoh agama ,hendaknya dapat memberikan
pemahaman kepada masyarakat agar dapat melaksanakan budaya tradisi upacara
Mapag Sri dapat meminimalisir terjadinya cara – cara kemusyrikan .
c.
Dengan dilaksanakannya budaya upacara Mapag Sri , hendaknya dapat lebih meningkatkan rasa
kebersamaan , rasa kekeluargaan , dan rasa gotong royong sehingga dapat lebih
mempererat tali silaturahmi.
d.
Dengan dilaksanakannya budaya upacara Mapag Sri ,
hendaknya mengamalkan nilai – nilai
badaya adat Mapag Sri dalam kehidupan sehari – hari misalnya kerja bakti secara
gotong royong .
DAFTAR
PUSTAKA
Galba,
Sindu, Ria Intani. dkk. 2004. Budaya Tradisional pada Masyarakat Indramayu.
Bandung: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Kebudayaan Indramayu. (online), (http://www.indramayukab.go.id/potensi/72-kebudayaan.html , diakses 14 Maret 2014)
Upacara Mapag Sri (Indramayu). (online), (http://uun-halimah.blogspot.com/2007/11/upacara-mapag-sri-indramayu.html , diakses 14 Maret 2014)
Contoh Makalah Kebudayaan Indramayu. (online), (http://repository.upi.edu/3583/4/S_PKN_0900959_Chapter1.pdf , diakses 14 Mei 2014)
BIODATA PENULIS
|

Sejak kecil dia bercita-cita menjadi seorang Dokter. Salah satu hobi yang ia sukai adalah menulis. Baginya berkumpul bersama teman-teman adalah hal yang paling menyenangkan, karena bisa berbagi cerita dan berbagi pengalaman bersama. Dia juga salah satu penggemar “One Direction” yaitu Boy Band asal Inggris. Keinginan terbesarnya adalah menjadi anak yang berbakti dan dapat membahagiakan kedua orang tuanya.
Icha ini mempunyai hobi mendengarkan musik, karena menurutnya
mendengarkan musik itu sangat menyenangkan dan dapat menghilangkan stres. Hal
yang paling menyenangkan baginya adalah mengobrol bersama teman teman apalagi
pada saat makan bersama di kelas. Dia bercita cita menjadi Dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar