Rabu, 19 Maret 2014

UPACARA MAPAG SRI DI INDRAMAYU


BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini berlokasikan berbatasan dengan kabupaten Cirebon di Sebelah Tenggara, kemudian berbatasan dengan kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang di sebelah barat. Indramayu sendiri merupakan salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya alam dan manusianya, disamping itu juga Indramayu memiliki banyak ragam kebudayaan dan adatistiadat, salah satunya yaitu “Upacara Mapag Sri”.

Berkenan dengan kebudayaan, Koenjoroningrat (2005:72) mengemukakan bahwa “Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan belajar”.Begitu juga dengan kebudayaan adat “Upacara Mapag Sri”  kebudayaan adat ini tidak serta merta timbul tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, melainkan melalui proses penciptaan masyarakat di lingkungan tersebut, yang di sebabkan oleh proses belajar yang di ikuti dengan tindakan serta karya yang di hasilkan manusia dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa kebudayaan merupakan sesuatu hal yang berharga yang tercipta dari suatu sistem nilai-nilai luhur yang berkembang dimasyarakat. Nilai-nilai luhur inilah yang dijadikan bahan untuk menciptakan kebudayaan melalui suatu proses belajar. Disamping itu masyarakat Indramayu juga memiliki nilai kebudayaan yang kuat. Hal ini dapat terlihat dengan masih dipertahankannya adat-adat dan kegiatan lain yang dipengaruhi oleh unsur budaya. Kebudayaan-kebudayaan Indramayu yang hingga saat ini masih menjadi bagian masyarakat Indramayu antara lain Nadran, Upacara Adat Ngarot, Jaringan, Ngunjung, Mapag Tamba, Mapag Sri dan Sedekah Bumi.

B.   Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka kami memunculkan beberapa masalah untuk kami teliti. Diantaranya sebagai berikut :
1.            Apa yang dimaksud dengan “Upacara Mapag Sri”?
2.            Apa tujuan dari “Upacara Mapag Sri” itu?
3.            Dimana tempat pelaksanaan “Upacara Mapag Sri”?
4.            Bagaimana proses pelaksanaan “Upacara Mapag Sri”?
5.            Kapan dilaksanakannya “Upacara Mapag Sri”?
6.            Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam “Upacara Mapag Sri”?


C.   Tujuan Penulisan
                  Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui budaya yang ada di Indramayu yaitu Upacara Mapag Sri.


BAB II
PEMBAHASAN

               
            Penduduk Kabupaten Indramayu merupakan campuran antara suku Sunda dan Jawa sehingga budaya yang tumbuh dan berkembang merupakan bentuk implementasi ekspresi masyarakat setempat dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa dan Sunda sehingga bentuk kebudayaannya merupakan akulturasi dari kedua kebudayaan tersebut. Salah satu kebudayaan Indrfamayu yaitu Upacara Mapag Sri. Mapag Sri merupakan adat kesenian yang berkembang di Pulau Jawa. Mapag Sri Indramayu juga masih dilaksanakan di Kabupaten Indramayu. Sehingga Mapag Dewi Sri menjadi salah satu kesenian Kabupaten Indramayu.
Upacara Mapag Sri, apabila dilihat dari bahasa Sunda mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Sunda, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen.
B.           Maksud dan Tujuan Upacara
      Upacara Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.


C.           Tempat Penyelenggaraan Upacara
     Upacara Mapag Sri dilaksanakan di desa-desa yang memiliki areal pesawahan. Beberapa desa yang dimaksud di antaranya adalah: Desa Pasekan, Karanganyar ilir, Panyidangan Wetan, Rambatan, dan Panyidangan Kulon.

     Di setiap desa yang memiliki areal sawah, upacara Mapag Sri dilaksanakan di sawah demplot. Sawah demplot adalah sawah percontohan yang dimiliki oleh siapa saja atau perorangan akan tetapi digarap bersama.

     Seandainya di suatu desa tidak ada demplot, maka upacara Mapag Sri dilaksanakan di sawah yang letaknya strategis. Strategis artinya lokasinya berada di pinggir jalan dan pematangnya luas. Selain itu, hasil sawahnya baik.

D.           Proses Pelaksanaan Uacara Mapag Sri
Upacara Mapag Sri berlangsung setengah hari dari pagi hingga siang hari. Urutan prosesinya sebagai berikut:
- Pukul 08.00 seluruh petani berkumpul. Acara dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh panitia dan pejabat yang berwenang.

- Prosesi intinya adalah: sesajen dibawa ke tempat padi yang iikat lalu disimpan di sekitar padi tersebut. Kemudian padi di doai oleh punduh. Padi tersebut kelah dijadikan bibit.

- Pemotongan padi, pertama dilakukan oleh punduh, dilanjutkan pejabat-pejabat terkait.

- Selanjutnya padi digendong, padi ini sebagai padi yang dikeramatkan lalu dibawa ke meja khusus.

- Doa bersama lalu ditutup dengan makan bersama.

- Pertunjukan wayang kulit dengan ceritera Pandawa Nyawah.

- Esok harinya para petani memanen di sawah masing-masing.

Makna yang Terkandung dalam Simbol Upacara
Angka 7 yang ditunjukkan pada jumlah macam bunga menggambarkan kalau dalam 1 minggu ada 7 hari yang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif.

E.            Waktu Penyelenggaraan Upacara
       Upacara Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, namun demikian belakangan ini Upacara Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan. Faktor-faktor yang dimaksud adalah: faktor keamanan yang tidak mendukung karena sering terjadi tawuran di salah satu desa di Kecamatan Sidang; faktor kedua adalah panan tidak serempak, faktor ketiga adalah panen kurang baik hasilnya sehingga tidak ada dana.

F.            Pihak-pihak yang Terlibat Upacara
      Pihak-pihak yang terlibat dalam upacara Mapag Sri adalah: kelompok tani, aparat desa, dan punduh. Punduh adalah orang yang dituakan atau ditokohkan di kalangan petani. Seorang punduh adalah orang yang menguasai masalah pertanian. Selain itu, ia juga mempunyai kemampuan dengan kekuatan supernatural.

      Jabatan punduh tidak harus berlangsung turun temurun. Ini bisa terjadi kalau seorang punduh: pertama, tidak memiliki keturuan. Kedua, keturunannya perempuan semua. Ketiga, keturunannya tidak tinggal di tempat. Keempat, keturunannya dianggap tidak ada yang menguasai masalah pertanian.

     Punduh yang sekarang (2004) merupakan keturunan dari punduh yang terdahulu. Keturunan yang terpilih sebagai punduh adalah yang menguasai masalah pertanian.



     Dalam upacara Mapag Sri, punduh bertindak sebagai pemimpin upacara. Para petani dan aparat desa bertindak sebagai panitia. Sedangkan pihak aparat kecamatan dan dinas pertanian bertindak sebagai undangan.

     Kalau seandainya tamu yang akan datang dari tingkat kabupaten, maka pihak aparat kecamatan juga terlibat sebagai panitian bersama-sama dengan para petani dan aparat desa. Kalau seandainya tamu yang akan diundang dari tingkat propinsi, maka pihak aparat kabupaten juga terlibat sebagai panitian bersama-sama dengan para petani, aparat desa, dan aparat kecamatan.



BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah :

1.    Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Mahaesa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.
2.    Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan seperti faktor keamanan, dan faktor buruknya hasil panen sehingga upacara ini tidak dapat dilaksanakan.
3.    Upacara Mapag Sri dilaksanakan di desa-desa yang memiliki areal pesawahan. Beberapa desa yang dimaksud di antaranya adalah: Desa Pasekan, Karanganyar ilir, Panyidangan Wetan, Rambatan, dan Panyidangan Kulon.
4.    Pihak-pihak yang terlibat dalam upacara Mapag Sri adalah: kelompok tani, aparat desa, dan punduh.

B.   Saran
Saran dari kami untuk para pembaca adalah :

1.    Kepada Pemerintah, yaitu :
a.    Agar lebih meningkatkan dya tarik terhadap pelaksanaan upacara adat Mapag Sri dalam rangka meningkatkan kepariwisataan sehingga adat Mapag Sri ini bisa diketahui oleh seluruh Nusantara.
b.    Aparat desa juga harus lebih meningkatkan ketertiban pada saat berlangsungnya upacara Mapag Sri sehingga tidak minimbulkan keributan demi kenyamanan masyarakat, dengan melibatkan komponen keamanan yang ada seperti kepolisian, TNI, dan aparat keamanan Desa.

2.    Kepada tokoh masyarakat, yaitu :
a.    Hendaknya dapat memberikan bimbingn bagi masyarakat dalam melaksanakan tradisi upacara Mapag Sri yang sesuai dengan nilai-nilai budaya daerah.
b.    Khusus kepada tokoh agama ,hendaknya dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat melaksanakan budaya tradisi upacara Mapag Sri dapat meminimalisir terjadinya cara – cara kemusyrikan .
c.    Dengan dilaksanakannya budaya upacara Mapag Sri  , hendaknya dapat lebih meningkatkan rasa kebersamaan , rasa kekeluargaan , dan rasa gotong royong sehingga dapat lebih mempererat tali silaturahmi.
d.    Dengan dilaksanakannya budaya upacara Mapag Sri , hendaknya mengamalkan  nilai – nilai badaya adat Mapag Sri dalam kehidupan sehari – hari misalnya kerja bakti secara gotong royong .


DAFTAR PUSTAKA

Galba, Sindu, Ria Intani. dkk. 2004. Budaya Tradisional pada Masyarakat Indramayu. Bandung: Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Kebudayaan Indramayu. (online), (http://www.indramayukab.go.id/potensi/72-kebudayaan.html , diakses 14 Maret 2014)

Upacara Mapag Sri (Indramayu). (online), (http://uun-halimah.blogspot.com/2007/11/upacara-mapag-sri-indramayu.html , diakses 14 Maret 2014)

 

Contoh Makalah Kebudayaan Indramayu. (online), (http://repository.upi.edu/3583/4/S_PKN_0900959_Chapter1.pdf , diakses 14 Mei 2014)




                                         BIODATA PENULIS
 

Nurul Fatihah lahir di Kota Indramayu tanggal 15 April 1999 dari pasangan Bapak Ade Darsono dan Ibu Fasiha. Dia bersekolah di SMPN Unggulan Sindang Indramayu.
       Sejak kecil dia bercita-cita menjadi seorang Dokter. Salah satu hobi yang ia sukai adalah menulis. Baginya berkumpul bersama teman-teman adalah hal yang paling menyenangkan, karena bisa berbagi cerita dan berbagi pengalaman bersama. Dia juga salah satu penggemar “One Direction” yaitu Boy Band asal Inggris. Keinginan terbesarnya adalah menjadi anak yang berbakti dan dapat membahagiakan kedua orang tuanya.



Icha Khoirunisa lahir di Kota Indramayu tanggal 3 Mei 1999 dari pasangan Bapak Supriyatna dan Ibu Juwita Ningsih. Dia bersekolah di SMPN Unggulan Sindang Indramayu.
  Icha ini mempunyai hobi mendengarkan musik, karena menurutnya mendengarkan musik itu sangat menyenangkan dan dapat menghilangkan stres. Hal yang paling menyenangkan baginya adalah mengobrol bersama teman teman apalagi pada saat makan bersama di kelas. Dia bercita cita menjadi Dokter.
 








 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar